Lampu Kepala/Besar (Headlight)
Fungsi lampu kepala adalah untuk menerangi bagian depan dari sepeda motor saat dijalankan pada malam hari. Selain kabel dan konektor (sambungan), komponen-komponen sistem lampu kepala antara lain (lihat gambar 3.51) :
a. Saklar lampu (lighting swicth)
Saklar lampu
berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan lampu. Pada umumnya saklar lampu pada
sepeda motor terdapat tiga posisi, yaitu; 1) posisi OFF (posisi lampu dalam
keadaan mati/tidak hidup); 2) posisi 1 (pada posisi ini lampu yang hidup adalah
lampu kota/jarak baik depan maupun belakang), dan 3) posisi 2 (pada posisi ini
lampu yang hidup adalah lampu kepala/besar dan lampu kota.
b. Saklar lampu Kepala (dimmer switch)
b. Saklar lampu Kepala (dimmer switch)
Saklar lampu
kepala berfungsi untuk memindahkan posisi lampu kepala dari posisi lampu dekat
ke posisi lampu jauh aau sebaliknya. Posisi lampu dekat biasanya digunakan untuk
saat berkendara dalam kota, sedangkan posisi lampu jauh digunakan saat
berkendara ke luar kota selama tidak ada kendaraan lain dari arah berlawanan
atau ada kendaraan lain dari arah berlawanan namun jaraknya masih cukup jauh
dari kita.
c. Bola lampu kepala (beam)
c. Bola lampu kepala (beam)
Terdapat dua tipe
lampu besar atau lampu kepala (headlight), yaitu; 1) tipe semi sealed beam, dan
2) tipe sealed beam. Lampu kepala biasanya menggunakan low filament beam untuk
posisi lampu dekat dan high filament beam untuk posisi lampu jauh. Penjelasan
kapan saatnya menggunakan lampu dekat dan lampu jauh sudah dibahas pada bagian
saklar lampu kepala.
1) Tipe Semi
Sealed Beam
Tipe semi sealed beam adalah suatu konstruksi lampu yang dapat mengganti dengan mudah, dan cepat bola lampunya (bulb) tanpa memerlukan penggantian secara keseluruhan jika bola lampunya terbakar atau putus. Bola lampu yang termasuk tipe semi sealed beam adalah:
a) Bola lampu biasa (filament tipe Tungsten)
Bola lampu biasa adalah bola lampu yang menggunakan filamen (kawat pijar) tipe tungsten. Bola lampu jenis ini mempunyai keterbatasan yaitu tidak bisa bekerja di atas suhu yang telah ditentukan karena filamen bisa menguap. Uap tersebut bisa menimbulkan endapan yaitu membentuk lapisan seperti perak di rumah lensa kacanya (envelope) dan pada akhirnya bisa mengurangi daya terang lampu tersebut (menjadi suram).
b) Bola lampu quartz-halogen
Pada bola lampu
quartz-halogen, gas halogen tertutup rapat didalam tabungnya, sehingga bisa
terhindar dari efek penguapan yang terjadi akibat naiknya suhu. Bola lampu
halogen cahayanya lebih terang dan putih dibanding bola tungsten, namun lebih
sensitif terhadap perubahan suhu.
Bola lampu quartz-halogen lebih panas dibandingkan dengan bola lampu biasa (tungsten) saat digunakan. Masa pakai lampu akan lebih pendek jika terdapat oli atau gemuk yang menempel pada permukaannya. Selain itu, kandungan garam dalam keringat manuasia dapat menodai kacanya (quartz envelope). Oleh karena itu, bila hendak mengganti bola lampu hindari jari-jari menyentuh quartz envelope. Sebaiknya pegang bagian flange jika hendak menggantinya.
2) Tipe Sealed Beam
Pada beberapa
model sepeda motor generasi sebelumnya, lampu kepalanya menggunakan tipe sealed
beam. Tipe ini terdiri dari lensa (glass lens), pemantul cahaya (glass
reflector), filamen dan gas di dalamnya. Jika ada filamen yang rusak/terbakar,
maka penggantiannya tidak dapat diganti secara tersendir, tapi harus
keseluruhannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar