Minggu, 11 Mei 2014

Inovasi Desain Mesin Sepeda Motor

Inovasi Desain Mesin Sepeda Motor

 

1. Innovasi Desain Mesin Dua Langkah

 
Sistem Pemasukan Mesin Dua Langkah
 
Pada sepeda motor dua langkah, sistem pemasukan gas tidak menggunakan katup, dalam pengembangannya ada bermacam-macam sistem pemasukan gas yaitu:
    a. Sistem reed valve
    b. Sistem rotary valve
    c. Sistem piston valve
    d. Sistem crankshaft valve
 
Sistem Reed Valve
 
Sepeda motor dengan sistem reed valve adalah sepeda motor yang pembukaan dan penutupan saluran pemasukan gas barunya diatur oleh suatu alat yang disebut reed valve atau disebut juga klep harmonika. Reed valve sangat peka terhadap pengaruh luar.
 
Reed vave atau katup buluh atau katup harmonika hanya dipergunakan pada mesin dua langkah. Tetapi tidak semua mesin dua langkah menggunakan katup harmonika ini. Klep harmonika berfungsi untuk membuka dan menutup saluran gas bensin dari karburator ke ruang engkol.
 
Reed valve dipasangkan pada saluran masuk sepeda motor. Letaknya adalah setelah karburator bila dilihat dari arah gas baru masuk.
 
Pada sepeda motor jenis ini karburatornya dipasang di samping silinder. Contoh: Yamaha, Suzuki, dan Kawasaki.
 
Katup ini dapat disetel, tergantung keperluannya. Kesalahan penyetelan terhadap katup harmonika dapat menyebabkan kebocoran gas.
 
Gambar 2.28 Reed valve
 
Reed valve bekerja berdasarkan perubahan tekanan pada ruang engkol. Ini terjadi pada saat piston bergerak ke atas dari TMB ke TMA reed valve membuka karena adanya kevakuman pada ruang engkol. Gas baru masuk ke dalam ruang engkol. Jika piston bergerak turun dari TMA ke TMB reed valve menutup. Dan gas masuk kedalam silinder.
 
 
Pemeriksaan dan perawatan:
    1. Pemeriksaan terhadap reed valve harus dilakukan dengan hatihati karena reed valve sangat presisi. Jangan menyentuh secara langsung dengan tangan dan jauhkan dari garam. Reed valve harus disimpan di tempat yang kering dan bersih serta terhindar dari sinar matahari.
    2. Periksalah keadaan platnya dari kemungkinan cacat, kendor atau retak. Jika terdapat kerusakan, perbaikilah. Ukurlah celah valve stopper. Jika celah terlalu besar dari standar maka stopper dapat rusak. Jika celah stopper terlalu kecil maka kemampuan sepeda motor akan turun.
 
 
Sistem Rotary Valve
 
Sepeda motor dengan sisitem rotary valve adalah sepeda motor yang pembukaan dan penutupan saluran pemasukan gas barunya diatur oleh suatu alat yang disebut rotary valve atau katup berputar. Pada sepeda motor dengan sistem ini karburatornya ada di dalam bak engkol sehingga tidak kelihatan dari luar. Contoh : Yamaha, Suzuki, dan Kawasaki.
 
Katup rotary digerakkan oleh poros engkol. Pembukaan dan penutupannya sesuai dengan proses yang berlangsung dalam silinder. Jika piston bergerak dari TMB ke TMA katup rotary membuka saluran pemasukan gas baru sehingga gas baru masuk ke ruang engkol. Gas tersebut akan dialirkan ke ruang bakar pada saat piston bergerak dari TMA ke TMB.
 
 
Sistem Piston Valve
 
Sepeda motor dengan sistem piston valve adalah sepeda motor yang pembukaan dan penutupan saluran pemasukan gas barunya dan saluran gas buangnya diatur oleh piston atau langsung dilakukan oleh piston. Pada sepeda motor ini karburatornya terpasang pada samping silinder. Contoh: Yamaha.
Sistem ini paling sederhana dibandingkan dengan sistem-sistem yang lain.
 
 
Sistem Crankshaft Valve
 
Sepeda motor dengan sistem crankshaft valve adalah sepeda motor yang pembukaan dan penutupan saluran pemasukan gas barunya di atur oleh crankshaft. Karburator sepeda motor sistem ini dipasang di samping bak engkol. Contoh : vespa.
 
 

Posisi Saluran Buang

 
Salah satu innovasi yang dilakukan untuk desain mesin dua langkah demi menghasilkan sepeda motor yang asyik pakai dan untuk mengurangi polusi udara adalah dengan mengembangkan desain dari saluran buangnya. Masing-masing merk produksi menghasilkan model-model yang mereka unggulkan. Antara lain yang kita kenal adalah pada Merk Honda dikenal adanya ATAC. Yamaha dengan YPVS-nya dan Kawasaki dengan KIPS.
 
 

KIPS (Kawasaki Integrated Powervalve system)

 
Suatu system pemanfaatan katup yang mengatur penutupan dan pembukaan sebagian dari lubang pembuangan, agar pembuangan gas sisa pembakaran pada RPM tinggi dapat berlangsung lebih sempurna (katup membuka), sebaliknya pada RPM rendah menghindarkan terbuangnya campuran bensin-udara yang baru masuk ke ruang bakar dari karter (katup menutup). Katup ini berfungsi membuka pada RPM diatas 7000 hingga 8500. 0-7000 rpm : Katup KIPS tertutup 7000-8500 rpm : Katup KIPS terbuka
 
Gambar 2.29 KIPS
 
 
2. Innovasi Desain Mesin Empat langkah
 
Katup Desmodromic
 
Pada traditional spring valve system, valve membuka dengan digerakkan oleh camshaft (atau rocker arm yg juga digerakkan oleh camshaft lobe dan posisi piston dibawah, sewaktu piston naik spring / pegas menekan valve sehingga menutup Namun cara ini kelemahannya adalah pegas tidak bisa mengimbangi kalau sudah mencapai RPM tinggi, sehingga ketika valve belum sempat menutup, sudah dihantam oleh piston, ini bisa mengakibatkan kepatahan valve.
 
Untuk mengatasi itu, di kembangkanlah sebuah sistem yaitu pneumatic valve, dengan memakai katup desmodromic, pada pneumatic valve, valve ditutup dengan tekanan gas yang tinggi. Gas yang digunakan adalah Nitrogen, karena tidak begitu sensitif dengan temperatur dibandingkan oksigen. Dan tekanan yang diberikan kurang lebih 100 psi. Karena tekanan nya hampir konstan jadi mengatasi kelemahan per yang cenderung aus. Penerapan pneumatic ini cuma digunakan di circuit dan tidak bisa diterapkan di street bike. Tekanan di masing-masing valve pada tiap cylinder harus sama. Jika tidak, salah satu cylinder valve nya bisa dihantam kembali oleh piston.
 
Dalam pembuatannya sistem katup desmodromic sangat mahal untuk diproduksi secara massal, jadi sistem ini hanya dipakai oleh DUCATI.
 

Rabu, 07 Mei 2014

Susunan Mesin Sepeda Motor

Susunan Mesin Sepeda Motor

 
Ada beberapa macam susunan mesin, yaitu:
    1. Mesin satu silinder merupakan mesin yang sangat sederhana susunannya
    2. Mesin silinder kembar
    3. Mesin 3 silinder
    4. Mesin 4 silinder
    5. Mesin yang silindernya lebih dari 4 silinder
 
Mesin 2 langkah tipe satu silinder
 
Mesin 4 langkah tipe 1 silinder
 
Mesin 4 langkah dengan silinder kembar parallel 3600
 
Mesin 4 langkah dengan silinder kembar parallel 1800
 
Mesin 4 langkah dengan silinder kembar -V
 
Mesin 2 langkah dengan silinder kembar-V
 
Mesin 4 langkah dengan silinder kembar horizontal berlawanan
 
Mesin 4 langkah dengan 3 silinder
 
Mesin 2 langkah dengan 3 silinder tipe - V
 
Mesin 4 silinder
 
Mesin yang lebih dari 4 silinder
 
Gambar 2.30 Susunan silinder mesin 4 langkah dan mesin 2 langkah
 
 
    

Selasa, 06 Mei 2014

Peraturan Tentang Sistem Penerangan

Peraturan Tentang Sistem Penerangan


Peraturan tentang sistem penerangan berbeda-beda antara satu negara dengan lainnya, sehingga untuk model sepeda motor yang sama bisa jadi sistem penerangannya dibuat berbeda jika akan dipasarkan untuk negara yang berbeda. Misalnya untuk negara bagian Amerika dan Kanada, tidak boleh ada saklar untuk penerangan. Lampu pada sistem penerangan secara otomatis berasal dari ignition switch (kunci kontak), tidak dapat dipisah, sehingga lampu-lampu otomatis menyala saat mesin hidup (gambar 3.72). Untuk lampu sein, sering digunakan lampu yang mempunyai dua filament. Lampu yang daya (watt) kecil akan tetap hidup selama mesin hidup. Ketika tanda lampu sein diaktifkan, lampu yang mempunyai daya lebih tinggi akan berkedip-kedip sebagai tanda bahwa lampu sein sedang dihidupkan untuk memberi isyarat kepada pengendara lainnya.


Bagi negara-negara Eropa dan Asia, pada umumnya rangkaian sistem penerangan dibuat dengan melengkapi saklar lampu setelah kunci kontak. Dengan rangkaian seperti ini bisa memungkinkan sepeda motor hidup tetapi sistem penerangan tidak hidup/menyala selama saklar lampunya tidak diaktifkan. Ilustrasi rangkaian sistem penerangan model Eropa dan Asia seperti terlihat pada gambar 3.73 di bawah ini:

 

Senin, 05 Mei 2014

Sistem Lampu Sein/Tanda Belok (Turn Signals System)

Sistem Lampu Sein/Tanda Belok (Turn Signals System)


Semua sepeda motor yang dipasarkan dilengkapi dengan sistem lampu tanda belok. Pada beberapa model sepeda motor besar, dilengkapi saklar terpisah lampu hazard (tanda bahaya), yaitu dengan berkedipnya semua lampu sein kiri, kanan, depan dan belakang secara bersamaan.

Fungsi lampu tanda belok adalah untuk memberikan isyarat pada kendaraan yang ada di depan, belakang ataupun di sisinya bahwa sepeda motor tersebut akan berbelok ke kiri atau kanan atau pindah jalur. Sistem tanda belok terdiri dari komponen utama, yaitu dua pasang lampu, sebuah flasher/turn signal relay, dan three-way switch (saklar lampu tanda belok tiga arah).

Flasher tanda belok merupakan suatu alat yang menyebabkan lampu tanda belok mengedip secara interval/jarak waktu tertentu yaitu antara antara 60 dan 120 kali setiap menitnya.

Terdapat beberapa tipe flasher, diantaranya;
    1) flasher dengan kapasitor,
    2) flasher dengan bimetal, dan
    3) flasher dengan transistor.


a. Sistem Tanda Belok dengan Flasher Tipe Kapasitor

Contoh rangkaian sistem tanda belok dengan flasher tipe kapasitor seperti terlihat di bawah ini:




Cara kerja sistem tanda belok dengan flasher tipe kapasitor

Pada saat kunci kontak dihubungkan, namun saklar lampu sein masih dalam posisi ‘off”, arus mengalir ke L2 melalui plat kontak P kemudian mengisi kapasitor. Setelah saklar lampu sein diarahkan ke salah satu lampu, arus kemudian juga mengalir ke L1 terus ke lampu tanda belok sehingga lampu menyala. Saat ini L1 menjadi magnet (gambar 3.57)


Sesaat setelah kumparan L1 menjadi magnet, plat kontak (contact point) P terbuka, sehingga arus yang mengalir ke lampu kecil karena melewati tahanan R. Plat kontak tetap dalam kondisi terbuka selama kumparan L2 masih menjadi magnet yang diberikan oleh kapasitor sampai muatan dalam kapasitor habis (gambar 3.58).


Setelah muatan kapasitor habis, kemagnetan pada kumparan hilang dan plat kontak akan menutup kembali. Arus yang besar mengalir kembali ke lampu sehingga lampu akan menyala dan juga terjadi pengisian ke dalam kapasitor. Begitu seterusnya proses ini berulang sehingga lampu tanda belok berkedip.


b. Sistem Tanda Belok dengan Flasher Tipe Bimetal

Sistem tanda belok tipe ini yaitu dengan mengandalkan kerja dari dua keping/bilah (strip) bimetal untuk mengontrol kedipannya. Bimetal terdiri dari dua logam yang berbeda (biasanya kuningan dan baja) yang digabung menjadi satu. Jika ada panas dari aliran listrik yang masuk ke bimetal, maka akan terjadi pengembangan/pemuaian dari logam yang berbeda tersebut dengan kecepatan yang berbeda pula. Hal ini akan menyebabkan bimetal cenderung menjadi bengkok ke salah satu sisi. Dalam flasher tipe bimetal terdapat dua keping bimetal yang dipasang berdekatan dan masing-masing mempunyai plat kontak pada salah satu ujungnya (lihat gambar 3.59 di bawah ini).




Cara kerja sistem tanda belok dengan flasher tipe bimetal

Pada saat saklar lampu sein digerakan (ke kiri atau kanan), arus mengalir ke voltage coil (kumparan) yang akan membuat kumparan tersebut memanas dan bengkok. Setelah kebengkokannya sampai menghubungkan kedua plat kontak di bagian ujungnya, arus kemudian mengalir ke current coil (kumparan arus) terus ke lampu sein/tanda belok dan akhirnya ke massa (gambar 3.61). Saat ini lampu sein menyala dan current coil akan mulai bengkok menjauhi voltage coil.


Setelah kebengkokan current coil membuat plat kontak terpisah/terbuka, maka lampu sein mati. Selanjutnya current coil akan menjadi dingin setelah arus yang mengalir hilang dan akhirnya bimatalnya akan lurus kembali posisinya sehingga plat konta menempel kembali dengan plat kontak yang dari voltage coil. Arus akan mengalir kembali untuk menghidupkan lampu sein. Begitu seterusnya proses ini berulang sehingga lampu tanda belok berkedip.


c. Sistem Tanda Belok dengan Flasher Tipe Transistor

Sistem tanda belok dengan flasher menggunakan transistor merupakan tipe flasher yang pengontrolan kontaknya tidak secara mekanik lagi, tapi sudah secara elektronik. Sistem ini menggunakan multivibrator oscillator untuk menghasilkan pulsa (denyutan) ON-OFF yang kemudian akan diarahkan ke flasher (turn signal relay) melawati amplifier (penguat listrik). Selanjutnya flasher akan menghidup-matikan lampu tanda belok agar lampu tersebut berkedip.

 

Minggu, 04 Mei 2014

Soal-soal Latihan Teknik Sepeda Motor

Soal-soal Latihan Bab III Teknik Sepeda Motor Jilid 1 SMK


1. Bila tegangan baterai mobil 12 Volt dan seandainya dipasangkan 2 lampu kepala dengan daya masing-masing 45 Watt, maka besarnya arus yang mengalir adalah.......

2. Tiga komponen elektronika yang paling banyak digunakan pada sistem kelistrikan sepeda motor adalah.......

3. Perbedaan prinsip antara motor listrik dengan generator/alternator adalah.......

4. Jelaskan mengapa pada sebagian besar sepeda motor terdapat sistem pengaman sistem starter!

5. Sistem starter adalah kombinasi antara bagian mekanis dan komponen elektris yang bekerja bersama-sama. Adapun komponen dari sistem starter listrik pada sepeda motor terdiri dari;

6. Apa efek yang akan ditimbulkan jika sistem pengisian pada sepeda motor tidak dapat berfungsi dengan baik?

7. Kenapa lampu jenis halogen tidak boleh disentuh dengan jari tangan pada bagian envelope (tabung gelas kacanya)?

8. Kenapa klakson diperlukan pada sepeda motor?

9. Apa efeknya jika terjadi kesalahan pemasangan (tertukar) antara terminal lampu belakang dengan lampu rem?

10. Sistem instrumen apa saja yang terdapat pada sepeda motor sistem injeksi (EFI)?

Rabu, 30 April 2014

Spesifikasi Mesin Sepeda Motor


Spesifikasi Mesin Sepeda Motor

 
Biasanya untuk pemasaran produsen memberikan informasi data tentang mesin (spesifikasi mesin) sepeda motor. Informasi data mengenai spesifikasi mesin sepeda motor yang biasa diberikan produsen dalam memasarkan produk mereka dapat kita lihat pada tabel. 4.
 
Tabel 4. Contoh Spesifikasi Mesin dari Suzuki Smash
 
Spesifikasi mesin
Contoh data yang diberikan
Keterangan
Jenis mesin
Empat langkah
Jenis yang lain adalah mesin dua langkah
SOHC
Pilihan lainnya DOHC, OHC, SV, dll
Pendingin udara
Yang lainnya ada berpendingin air
Jumlah silinder
1
Isi silinder
109 cc
Volume silinder adalah jumlah total dari volume langkah ditambah dengan volume ruang bakar. Volume ruang bakar adalah volume ruangan yang terbentuk antara kepala silinder dan kepala piston mencapai TMA. Volume langkah adalah volume yang terbentuk pada saat piston bergerak keatas dari TMB ke TMA, dimana volume langkah yaitu volume yang dipindahkan saat piston bergerak tadi. Dihitung dengan suatu rumus dengan satuan cc atau cm3 atau liter/M3 .
Langkah piston
48,8 mm
Langkah adalah gerak tunggal piston yang diukur dengan satuan mm
Diameter silinder
53,5 mm
Diameter silinder adalah diameter bagian dalam dari silinder, diukur dengan satuan mm
Perbandingan kompresi
9,6:1
Perbandingan kompresi adalah perbandingan antara volume silinder dengan volume ruang bakar. Batasan-batasannya adalah: -Mesin dua langkah : 6-8 :1 -Mesin empat langkah: 8-10: 1
Daya maksimum
7,7 PS/700 rpm
PS (prerd starke in jerman) adalah tenaga untuk menggerakkan obyek seberat 75 Kg sejauh 1m dalam 1 secon (makin besar tenaga makin besar jumlah kerja persatuan waktu) 1 PS = 75 Kg.m/sec
Torsi maksimum
O,81 Kg-m/5500 rpm
Ketika sepeda motor bekerja dengan torsi maximum, gaya gerak roda belakang juga maximum. Dengan kata lain daya dorong roda belakang paling besar ketika torsi mesin juga maksimal. Daya dorong roda belakang sama dengan gaya tarik-menarik roda belakang motor dapat maju kedepan dengan adanya gaya tarik ini yang melawan gaya tahanan pada saat berjalan
System bahan bakar
Karburator
Saringan udara
Elemen kertas
System starter
Listrik dan engkol
System pelumasan
Perendaman oli
Teknik Sepeda Motor

Selasa, 29 April 2014

Sumber Listrik Sistem Penerangan

Sumber Listrik Sistem Penerangan


Sumber listrik untuk sistem penerangan dapat dibedakan menjadi beberapa tipe, diantaranya:

a. Sumber Listrik AC dengan Pengontrolan pada Main Switch (Saklar Utama)

Sistem penerangan pada tipe ini hampir semuanya menggunakan arus listrik AC, kecuali peralatan pemberi isyarat (seperti lampu sein). Sistem ini digunakan pada motor-motor kecil yang menggunakan flywheel magnet (gambar 3.69).


Lampu-lampu akan menyala jika mesin sedang hidup dengan posisi main switch (saklar utama) pada nomor II dan atau nomor
III. Pada sistem ini tidak ada pengaturan arus dan tegangan yang keluar dari flywheel magnet. Oleh karena itu, pada kecepatan rendah, output listrik terbatas dan lampu menyala agak suram. Sedangkan pada kecepatan tinggi, lampu-lampu akan cenderung lebih terang.


b. Sumber Listrik AC dan DC dengan Pengontrolan pada LampSwitch (Saklar Lampu)

Sistem penerangan tipe ini menggunakan sumber listrik DC dari baterai untuk lampu sein, lampu belakang, dan lampu pada dashboard. Sumber listrik AC digunakan untuk lampu kepala.


Pengontrolan lampu-lampu dilakukan secara terpisah pada saklar lampunya. Untuk lampu belakang, lampu sein, dan lampu dashboard, bisa dihidup-matikan oleh saklar utama seperti terlihat pada gambar 3.70 di atas.


c. Sumber Listrik AC dengan pengontrolan pada Regulator

Sistem penerangan dengan pengontrolan sumber listrik menggunakan regulator dan penyearahan arus oleh rectifer meupakan tipe yang banyak digunakan pada sepeda motor saat ini. Arus dan tegangan yang keluar sumber listrik AC tersebut digunakan untuk lampu kepala, lampu belakang, lampu rem, lampu dashboard dan sebagainya. Namun dalam penggunaan lampu-lampu tadi, tegangannya dikontrol oleh regulator sehingga bisa memperpanjang umur pakainya.


d. Sumber listrik DC

Sistem penerangan dengan sumber listrik DC banyak digunakan pada sepeda motor sedang sampai besar. Semua lampu-lampu sumber listriknya berasal dari baterai. Jika dihasilkan tegangan yang lebih besar (misalnya pada putaran tinggi), daya listriknya bisa langsung digunakan untuk sistem penerangan karena semua output listriknya sudah dalam arus DC.

Senin, 28 April 2014

Lampu Belakang dan Rem (Tail light dan Brake light)

Lampu Belakang dan Rem (Tail light dan Brake light)


Lampu belakang berfungsi memberikan isyarat jarak sepeda motor pada kendaraan lain yang berada di belakangnya ketika malam hari. Lampu belakang pada umumnya menyala bersama dengan lampu kecil yang berada di depan. Lampu ini sering disebut dengan lampu kota, bahkan kadang-kadang disebut lampu senja karena biasanya sudah mulai dinyalakan sebelum hari terlalu gelap. Untuk bagian depan disebut lampu jarak (clereance light) dan untuk bagian belakang disebut lampu belakang (tail light).

Sedangkan rem berfungsi untuk memberikan isyarat pada kendaraan lain agar tidak terjadi benturan saat kendaraan mengerem. Lampu rem pada sepeda motor biasanya digabung dengan lampu belakang. Maksudnya dalam satu bola lampu terdapat dua filamen, yaitu untuk lampu belakang dan lampu rem (lihat gambar 3.54 di bawah ini). Lampu yang menyalanya lebih redup (diameter kawat filament-nya lebih kecil) untuk lampu belakang dan lampu yang menyalanya lebih terang (diameter kawat filament-nya lebih besar) untuk lampu rem.


Komponen-komponen untuk sistem lampu belakang selain kabelkabel dan konektor antara lain (lihat gambar 3.51):
a. Saklar lampu (lighting switch) Penjelasan saklar lampu sudah dibahas pada bagian lampu kepala.
b. Lampu belakang dan dudukannya Seperti terlihat pada gambar 3.55 di atas, bola lampu belakang digabung langsung dengan bola lampu rem. Pemasangan bola lampu belakang biasanya disebut dengan tipe bayonent yaitu menempatkan bola lampu pada dudukannya, dimana posisi pasak (pin) pada bola lampu harus masuk pada alur yang berada pada dudukannya.

Komponen-komponen untuk sistem lampu rem selain kabel-kabel dan konektor antara lain (lihat gambar 3.51):
a. Saklar lampu rem depan (front brake light switch) Saklar lampu rem depan berfungsi untuk .menghubungkan arus dari baterai ke lampu rem jika tuas/handel rem ditarik (umumnya berada pada stang/kemudi sebelah kanan). Dengan menarik tuas rem tersebut, maka sistem rem bagian depan akan bekerja, oleh karena itu lampu rem harus menyala untuk memberikan isyarat/tanda bagi pengendara lainnya.
b. Saklar lampu rem belakang (rear brake light switch) Saklar lampu rem belakang berfungsi untuk .menghubungkan arus dari baterai ke lampu rem jika pedal rem ditarik (umumnya berada pada dudukan kaki sebelah kanan). Dengan menginjak pedal rem tersebut, maka sistem rem bagian belakang akan bekerja, oleh karena itu lampu rem harus menyala untuk memberikan isyarat/tanda bagi pengendara lainnya.
c. Lampu rem dan dudukannya Seperti terlihat pada gambar 3.55 di atas, bola lampu belakang digabung langsung dengan bola lampu rem. Pemasangan bola lampu belakang biasanya disebut dengan tipe bayonent yaitu menempatkan bola lampu pada dudukannya, dimana posisi pasak (pin) pada bola lampu harus masuk pada alur yang berada pada dudukannya.

Minggu, 27 April 2014

Daftar istilah dan singkatan buku Teknik Sepeda Motor

Daftar istilah dan singkatan buku Teknik Sepeda Motor Jilid 1 SMK

Tabel Daftar istilah dan singkatan

No
Istilah
Singk
Penjelasan
1
Accelerator pump
AC
Pompa yang terdapat di dalam karburator untuk menaikkan jumlah bahan bakar atau menggemukkan campuran.
2
Air/fuel Ratio
A/F Ratio
Air/fuel ratio merupakan perbandingan berat campuran udara/bahan bakar yang membentuk gas yangsiap terbakar.
3
Automatic Timing Unit
ATU
Adalah unit berfungsi mempercepat timing pembakaran.
4
Bearing
--
Merupakan susunan bola keras tersusun melingkar untuk melancarkan putaran sehingga tidak terjadi panas.
5
Bore
--
Diameter silinder
6
Bottom Dead Center
BDC
Posisi piston terdekat dari poros engkol. Piston seakanberhenti pada waktu berba-lik arah ke posisi TDC (TMB)
7
Brake Horse Power
BHP
Ukuran kekuatan motor (output)
8
Camshaft
Poros putar untuk menggerakkan katup buang dan katup masuk, sejalan dengan putaran mesin.
9
Compression Ignition
CI
Motor bakar dengan pembakaran dipicu oleh campuran bahan bakar dengan tekanan dan temperatur tinggi. 
10
Compression ration
CR
Perbandingan volume ruangan silinder tambah ruang bakar dengan volume ruang bakar.
11
Carburattor
Carb.
Merupakan komponen berfungsi mencampurkan bahan bakar dan udara secara tepat.
12
Charging system Clutch
--
Sistem pengisian battery dari alternator, rectifier dan regulator
13
Crankshaft
Poros putar (poros engkol) berfungsi merubah gerakan turun naik piston menjadi putaran
14
Detonation
Pembakaran yang terjadi pada ruang bakar, tetapi diluar timing yang direncanakan.
15
Electrolyte
-
Adalah cairan (air keras) pengisi dalam batery yang terdiri dari asam sulfat dan air aki.
16
Internal Combustion Engine
ICE
Motor bakar dengan pembakaran terjadi di dalamsilinder.
17
Society of Automotive Engineer
SAE
Standar kekentalan minyak pelumas
18
Spark Ignition
SI
Motor bakar dengan pembakaran dipicu oleh busi.
19
Top Dead Center
TDC
Posisi piston terjauh dari poros engkol. Piston seakan berhenti pada waktu berbalik arah ke posisi terdekat dari poros engkol. Pembakaran tidak terjadi pada waktu posisi terjauh, melainkan beberapasaat sebelum TDC (bTDC). Bila sesudah posisi TDC disebut aTDC atau TMA
20
Direct Injection
DI
Bahan bakar diinjeksi langsung ke ruang bakar
21
Indirect Injection
IDI
Bahan bakar diinjeksi melalui chamber sebelum masuk ke ruang bakar
22
Octane rating
Jumlah bahan octane pada bahan bakar, dipakai sebagai ukuran Nilai Oktan. Semakin tinggi NO semakin tinggi temperatur bakar (knockresistence)
23
Oil Injection
Sistem pelumasan dengan mesin, dimana minyak pelumas diinjeksikan kedalammesin.

Rabu, 23 April 2014

Komponen Utama Sepeda Motor

Komponen Utama Sepeda Motor
 
Sepeda motor terdiri dari beberapa komponen dasar. Bagaikan kita manusia, kita terdiri atas beberapa bagian, antara lain bagian rangka, pencernaan, pengatur siskulasi darah, panca indera dan lain sebagainya. Maka sepeda motorpun juga seperti itu, ada bagian-bagian yang membangunnya sehingga ia menjadi sebuah sepeda motor.
 
Secara kelompok besar maka komponen dasar sepeda motor terbagi atas:
        1. Sistem mesin
        2. Sistem kelistrikan
        3. Rangka/chassis
 
Masing-masing komponen dasar tersebut terbagi lagi menjadi beberapa bagian pengelompokkan kearah penggunaan, perawatan dan pemeliharaan yang lebih khusus yaitu:
 
 
Sistem Mesin
 
Terdiri atas :
    a. Sistem tenaga mesin
        Sebagai sumber tenaga penggerak untuk berkendaraan, terdiri dari bagian:
            - Mesin/engine
            - Sistem bahan bakar
            - Sistem pelumasan
            - Sistem pembuangan
            - Sistem pendinginan
 
Gambar 1.1 Pemasangan perkakas yang lengkap pada sepeda motor
 
    b. sistem transmisi penggerak merupakan rangkaian transmisi dan tenaga mesin ke roda belakang, berupa:
            - Mekanisme kopling
            - Mekanisme gear
            - Transmisi
            - Mekanisme starter
 
 
Sistem Kelistrikan
 
Mekanisme kelistrikan dipakai untuk menghasilkan daya pembakaran untuk proses kerja mesin dan sinyal untuk menunjang keamanan berkendaraan. Jadi semua komponen yang berhubungan langsung dengan energi listrik dikelompokkan menjadi bagian kelistrikan. Bagian kelistrikan terbagi menjadi:
            - Kelompok pengapian             - Kelompok pengisian
            - Kelompok beban


Rangka/Chassis
 
Terdiri dari beberapa komponen untuk menunjang agar sepeda motor dapat berjalan dan berbelok. Komponennya adalah:
            - Rangka
            - Kelompok kemudi
            - Kelompok suspensi
            - Kelompok roda
            - Kelompok rem
            - Tangki bahan bakar
            - Tempat duduk
            - Fender
 

Facebook Comments